p!Nky luvers


Sabtu, 01 Mei 2010

sabar itu mahal

Hidup adalah perbuatan, kata iklan yang mengutip syair Chairil Anwar. Cuma, si pemasang iklan lupa, apakah perbuatan itu baik atau buruk. Hidup adalah perbuatan yang baik, mungkin akan menjadi pilihan banyak orang.

Hidup pun menjadi berguna bagi banyak orang. Kita akan berkisah tentang orang yang berani menjalani hidup hanya serta merta untuk kebaikan. Sebut saja dia ini nama Abdulloh. Orang ini, sudah senior. Jauh di atas saya, karena usianya sudah di atas 60 tahun.

Abdulloh lahir dan besar di Makassar. Ibunya dari Pulau Saparua, dan Ibunya dari Ternate. Dia orang Ambon, yang besar di Makassar. Paduan dua budaya yang keras hidup dan mekar dalam dirinya. Saat SMP dan SMA, dia sudah aktif beroganisasi. Dia sangat keras, disiplin, dan bahkan berani menegakan benang basah.

Didikan yang keras, membuat Abdulloh juga sangat keras pendiriannya. Tak ada teman yang bisa menundukkan sikapnya, jika dia sudah membuat keputusan. Selama di Makassar, sempat kuliah sambil aktif menjadi wartawan.

Yang kita sedang perbincangkan ini, suatu zaman yang penuh kekerasan, pressure dari kekuasaan. Press ditekan, mahasiswa digencet. Dan, Abdullloh menjalani kedua status itu. Sebagai mahasiswa, dia aktif di HMI. Sebagai wartawan, dia bekerja untuk sebuah koran lokal. Di dua tempat itu, dia menempatkan diri sebagai orang yang tegak lurus dengan Sang Kholik.